Thursday, January 19, 2017

H's Life Story | Ep.2 Grief


Setahun berlalu, Aku sudah mulai meninggi beberapa sentimeter. Aku bangun pagi dan bersiap untuk menggosok gigi dengan gosok gigi yang dapat bergetar. Lalu Aku mulai menonton TV dan Ibuku memberiku sarapan semangkuk bubur ayam. Kemudian Aku membersihkan diriku dan terasa segar kembali. Aku senang memiliki waktu 1 tahun untuk bersantai sejenak dan belajar dengan orangtuaku karena Aku lahir pada bulan Oktober tahun 1998. Banyak sekolah tidak menerima pendaftaran murid baru yang lahirnya di akhir-akhir bulan menjelang tahun baru jadi itu dianggap "telat sekolah" bukannya tidak naik kelas ya....

Seperti biasa Aku selalu pergi ke rumah saudaraku setiap pagi hingga sore hari. Aku keluar rumah bersama keluargaku untuk pergi ke rumah saudaraku dan di luar sudah ada tetangga yang menyambutku dengan baik dengan sebuah senyuman dan sapaan. Tetanggaku kebanyakan orang-orang tua dan hanya beberapa yang berumur dibawahku dan Akupun bisa dengan akrab bermain dengannya. Setelah itu, Aku pergi ke rumah saudaraku dan melihat pemandangan dunia yang masih bersih dan sejuk karena belum terlalu banyak kendaraan pribadi dan umum.

Lalu Akupun sampai di rumah saudaraku. Keluargaku disambut dengan baik oleh saudara-saudaraku. Seperti biasa, Aku selalu menonton TV dan bermain PS1 (PlayStation 1) bersama saudaraku (Edwin) dengan bermain game yang seru dan game favoritnya yaitu tentang Kamen Rider. Pada saat ini, Ibuku mendaftarkan Aku untuk kursus Bahasa Inggris pada masa dini. Secara terpaksa, Akupun berpikir dan mengikuti perintahnya meskipun Aku belum pernah belajar bersama orang lain dan ditinggal orangtua sementara. Tidak ada waktu untuk bersantai dan harus fokus untuk masa depan nanti dari sekarang. Ibuku selalu mengantarkan Aku ke kursus Bahasa Inggris selama 2 kali dalam seminggu. Aku bertemu dengan teman-teman baru. Tetapi Aku hanya terdiam karena Akulah yang terkecil dari semuanya. Aku panik ditinggal Ibuku dan Aku menangis dan mengejar Ibuku hingga keluar tempat kursus. Kemudian Akupun dipindahkan ke kelas yang seumuran denganku dan bisa berkenalan akrab denganku.

Pada tahun ini, inilah saatnya Aku untuk mendaftarkan diri di sekolah dekat rumahku. Jaraknya mungkin hanya beberapa meter dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Ibuku mendaftarkanku dan mengajakku ke sekolah tersebut. Aku bingung, takut, dan cemas. Apalagi Aku itu pemalu dan Aku sangat susah untuk bersosial dengan orang lain. Aku dan Ibuku menunggu beberapa menit dan namaku dipanggil. Aku melakukan test interview, apakah Aku layak untuk masuk ke sekolah tersebut dan Aku ditanya beberapa pertanyaan tetapi mulutku tidak mau bergerak dan berkata. Akupun tidak diterima disekolah tersebut dan Ibuku menangis kecewa.

Saat tiba dirumah, Kuku-ku heran dan marah dan langsung kembali menuju ke sekolahku untuk di tes ulang. Akupun ditanya kembali oleh beberapa guru dan Akupun terdiam.

"Coba Hendy, sebutkan apa bahasa inggris dari apel." Kata Kuku-ku
"Apple!" Jawab Aku
"Lihat Dia bisa berbicara dan menjawab! Apalagi dengan Bahasa Inggris!" Tegas Kuku-ku

Dan pada akhirnya Akupun diterima bersekolah disana. Aku senang bisa diterima dengan baik dan masuk sekolah nanti. Aku tidak sabar apa yang terjadi di sekolah nanti? Aku penasaran karena Aku belum pernah mengalami rasanya bersekolah apalagi bertemu dengan orang lain yang dapat menjadi sahabatku hingga masa depan nanti.

Pada akhirnya, Aku dapat bersekolah nantinya dan Aku mempunyai waktu libur dan istirahat sejenak selama 1 tahun. Dan seperti biasa Aku selalu main ke rumah saudaraku (Edwin). Dan biasanya lagi Aku langsung duduk di pangkuan Kakak Kuku-ku dan Ia selalu memainkan daun telingaku yang besar dan segar ini. Tiba-tiba, Kakak kuku-ku ini batuk keras dan pusing mungkin sakit kecil dan mudah diobati.

"Kuku, kenapa batuk-batuk gitu sakit ya?" Aku bertanya.
"Tidak apa-apa kok, hanya batuk biasa." Jawab Kakak Kuku-ku.

Akupun heran dan aku tahu bahwa itu bukanlah batuk biasa. Aku cemas dan takut jika Ia sakit parah dan meninggalkanku di masa dini ini. Mungkin walaupun Ia tidak ada tetapi kenangannya masih menempel pada diriku dan akan ku ingat selalu yaitu "Daun telinga" ku ini.

Beberapa hari telah berlalu, Aku menghabiskan waktuku bermain kerumah saudaraku dengan suka dan duka setiap harinya seperti rutinitas biasa. Setelah hari menjelang sore, setiap Aku mengunjungi rumah saudaraku, Kakak Kuku-ku selalu memanggilku untuk menemaninya dan duduk di pangkuannya sambil memegang daun telingaku.

"Kuku pergi sebentar ya ada urusan sekalian jalan-jalan, pasti nanti balik lagi kok." Panggil Kakak Kuku-ku.

Aku pun menyetujuinya dan Kakak Kuku-ku pergi bersama Adiknya pergi ke depan dan pergi menggunakan taksi dan Ia tidak memberitahuku sama sekali kemana tujuannya. Seperti biasa, Aku bermain hingga menjelang malam hari dirumah saudaraku dan Kuku-ku pulang sendirian dan membawakan oleh-oleh padaku. Tetapi Aku bingung kemana Kakak Kuku-ku pergi?

"Kuku , Kakak Kuku kemana?" Tanya Aku.
"Kakak lagi sakit dan dirawat di rumah sakit." Jawab Kuku-ku

Setelah hari itu, Aku merasa ada sesuatu yang terhilang jika Aku pergi bermain ke rumah saudaraku. Aku merasa seperti kesepian dan hilang tanpa arah yang jelas di tengah jalan. Setiap sore, setiap keluargaku ada yang pergi menjenguknya di rumah sakit tetapi Aku tidak diajak karena takut tertular penyakit karena rumah sakit menampung banyak orang sakit. Sehingga Aku dirumah bersama Edwin untuk bermain games dan bersenang-senang.

Keesokan harinya, seperti biasa Aku pergi kerumah saudaraku tetapi entah kenapa Aku bingung kenapa kita semua harus berpakaian rapi dan meninggalkan rumah bersama dan pergi ke suatu tempat bersama. Aku hanya mengikuti perintahnya dan mengikuti arahannya.

Akupun sampai di tempat yang penuh suka duka cita. Aku melihat gedung besar yang berwarna putih dan setiap ruangan dikelilingi kaca yang bening. Disana terdapat banyak karangan-karangan bunga yang berjejer di depan gedung itu. Pada saatnya, Aku tiba di suatu ruangan bersama keluargaku dan disana terdapat saudaraku yang menunggu diruangan itu.

Aku masuk ke ruang duka tersebut dan disana banyak sekali orang-orang yang sedih, berduka cita, dan pasrah. Aku melihat ada Kakak Kuku-ku terbaring kaku disebuah peti yang dihiasi dengan berbagai bunga dan hiasan di sekitar peti-nya. Aku hanya pasrah melihatnya dan Kami berdoa bersama untuk kebaikannya. Dan pada akhirnya, peti tersebut telah ditutup dan tidak dapat dibuka kembali. Dan kini sudah waktunya untuk berpisah selamanya.

Sepulangnya dari sana, Aku selalu memikirkan waktu-waktu Aku bersama Kakak Kuku-ku dan kini hanya tinggal kenangan dan daun telingaku ini menjadi simbol kenangan Kakak Kuku-ku. Aku pulang kerumah dan melepas segala rasa emosi, sedih , dan duka cita. Akupun tidur dan melupakan segala kejadian itu dan kembali menghadapi hidup keesokan harinya seperti biasa. Tapi Aku yakin Ia selalu mendampingi hidupku hingga selamanya.....


-

Quote :
" Hargailah, hiburlah, dan buatlah tersenyum kepada orang yang sayang pada kita. Karena kita tidak akan pernah tahu kapan akan terpisah dengannya dan sebuah kenangan yang telah kita buat bersamanya tidak akan pernah hilang selamanya walaupun telah terpisah dalam kehidupannya." - Stefanus Hendy


 * Mohon Maaf jika ada unsur ketidaksengajaan atau kesamaan kejadian atau nama tokoh yang terjadi di cerita (post) ini, dan adanya kesalahan dalam pembuatan cerita (post) ini. Post ini dibuat dengan tujuan hanya untuk menyampaikan pesan moral kehidupan dan hiburan semata bukan untuk menyinggung siapapun yang telah membaca post ini. Kritik dan Saran anda sangatlah membantu kami untuk menjadi yang lebih baik dalam mengelola Blog ini.*


Thank You, Guys ;v! For Reading This Post & See You Again ;v!

Maaf sekali GUYS mungkin H's Life Story akan gue akhiri disini :D
FlashBack tidak perlu guys yang kita butuhkan adalah menyusun rancangan masa depan dan buat apa kita FlashBack lagi ya ga bro???? :D Makasih lho yang sudah baca sampai sini :)

THANK YOU GUYS :D for Reading and STAY TUNED :D
jangan lupa mampir ke Youtube Saya ya :D
www.youtube.com/StefanusHendy

Jangan Lupa di Like, Comment, Share, and Subscribe :D

LIHAT JUGA : Video Youtube Pertama (intro) | HVLOG #1