Hikayat Abu Nawas |
Bertemu lagi di "Stefanus Hendy Blog". Sekarang Saya akan share tugas Bahasa Indonesia sekolah Saya pada kelas SMA 2 yaitu tugas untuk merubah latar suatu cerita dari " Hikayat Abu Nawas ". Berarti saya mengubah jalan ceritanya tetapi tetap harus dapat menyampaikan pesan moral kehidupan. Berikut contohnya.
Mengajar Ikan Mas Memanjat Pohon
"Tolong panggilkan Budi Bijak sekarang juga," Kata Si Kaya kepada pengawal pribadinya.
"Pak Budi Bijak, Anda dipanggil oleh tuan saya, yaitu Si Kaya untuk datang ke rumah istananya sekarang juga." Kata Si Pengawal sesampainya di rumah Budi Bijak.
Si Pengawal mengantarkan Budi Bijak ke istana. Hanya berjarak 20 menit, akhirnya mereka pun sampai di istana. Budi Bijak melihat banyak sekali ikan di istana.
"Hai Budi Bijak." Kata Si Kaya, "Apakah benar Anda adalah Budi Bijak yang terkenal karena kebijakannya yang mampu menyelesaikan berbagai masalah yang rumit? Kalau begitu saya akan meminta anda untuk mengajari ikan mas kesayangan saya untuk belajar memanjat pohon. Saya akan pinjamkan ikan mas kesayangan saya kepada Anda. Tolong jaga baik-baik ikan mas itu karena ikan mas itu berbeda dengan ikan mas yang lainnya disini. Jika ikan itu tidak bisa memanjat pohon, saya akan membunuhmu tetapi jika berhasil, saya akan memberikan ikan mas kesayangan saya kepadamu."
"Baiklah Tuan," Jawab Budi Bijak. Kemudian Budi Bijak disuruh pulang membawa seekor ikan mas. Sesampainya di rumah, ikan mas tersebut dipindahkan ke gelas kaca besar yang bening dan diisi air dengan penuh dan diletakkan di dekat pohon.
Esok harinya Budi Bijak mengetuk-ketuk gelas kaca tersebut dan sambil berkata "hingga", "hingga", "hingga". Budi Bijak selalu mengatakan kata tersebut untuk diajarkan kepada ikan mas itu. Budi Bijak selalu mengajarkan ikan mas sepanjang hari dari pagi hari hingga malam hari.
Beberapa hari kemudian, Si Kaya menyuruh pengawalnya untuk mengawasi Budi Bijak, apakah dia benar-benar mengajarinya atau tidak.
Si Pengawal melihat dan menceritakan kepada tuannya bahwa Budi Bijak hanya mengajarkannya kata "hingga", "hingga","hingga" sambil mengetuk gelas kacanya sampai ikan mas itu mulai terasa pusing.
Si Kaya merasa bingung setelah mendengar ceritanya dari Si Pengawal. Si Kaya berkata, " panggil kemari Budi Bijak sekarang juga, aku mau tahu apakah ikan mas kesayanganku sudah bisa memanjat pohon?"
Beberapa lama kemudian Budi Bijak datang dan Si Kaya bertanya, "Apakah ikan masku sudah bisa memanjat pohon?" Budi Bijak menjawab, "Sudah bisa sedikit Tuan." Si Kaya bertanya,"Apa arti dari kata "hingga","hingga","hingga" itu?" Budi Bijak menjawab,"Arti dari 'hingga','hingga','hingga' itu adalah hingga ikan mas itu yang mati, hingga Tuan mati, hingga salah seorang yang mati, ikan mas tersebut tidak akan pernah bisa memanjat pohon. Saya mengetuk gelas kaca tersebut agar ikan mas itu mati. Tuan tidak akan pernah puas bila tidak ada salah seorang yang mati."
Si Kaya tidak dapat berkata sepatah katapun. Si Kaya berkata,"Sebagai janjinya, kamu boleh ambil ikan mas itu, atau kamu jual." "Terima kasih banyak," kata Budi Bijak dan memohon diri untuk pulang kerumah dengan hati senang.
-
Sekian dari tugas Bahasa Indonesia SMA kelas XII Merubah Latar Cerita "Hikayat Abu Nawas". semoga post ini bermanfaat bagi kalian semua dan semoga menjadi bahan untuk mendirikan masa depan yang lebih baik. Terima kasih telah mengunjungi post ini.
LIHAT JUGA : Dukungan Masyarakat Indonesia Dalam Melawan Asap #SaveIndonesiaFromAsap #MasihMelawanAsap
-
Sekian dari tugas Bahasa Indonesia SMA kelas XII Merubah Latar Cerita "Hikayat Abu Nawas". semoga post ini bermanfaat bagi kalian semua dan semoga menjadi bahan untuk mendirikan masa depan yang lebih baik. Terima kasih telah mengunjungi post ini.
LIHAT JUGA : Dukungan Masyarakat Indonesia Dalam Melawan Asap #SaveIndonesiaFromAsap #MasihMelawanAsap
0 comments: